Powered By Blogger

Senin, 25 Juli 2011

Bapakku sayang!

Gadis itu menatap pilu Bapaknya. Entah harus apalagi yang ia harus perbuat untuk membantu Bapaknya dari cobaan itu. Usianya yang sudah tidak lagi muda semakin mempersulit untuk dia mendapatkan pekerjaan. Ucapan-ucapan yang tak enak pun semakin sering mampir di telinga gadis itu, tapi seberapapun buruk yang mereka bilang ia tetap bangga akan Bapaknya!
Waktu demi waktu terus berlalu, mungkin karena kebutuhan yang semakin meningkat, hati sang Bapak pun tergerak. Ia mulai berusaha untuk mencari pekerjaan, apapun itu yang penting halal. Mulai dari menjadi seorang kuli bangunan, supir, dan lain sebagainya.
Yang membuat hati gadis itu sakit adalah dimana ketika sang Bapak bekerja sebagai kuli bangunan untuk saudaranya sendiri, dianggap layaknya sang kuli bangunan lainnya. Hatinya menangis namun ia tetap berusaha tersenyum. Ah Bapak betapa malangnya dirimu, ketika dulu engkau mempunyai kedudukan mereka semua menganggapmu ada tapi sekarang? Lagi-lagi cobaan menerpa. Bapak yang sudah 2 minggu tidak menerima gaji dari Tante gadis tersebut bicara pada anaknya. 'Nak, Bapak belum di gaji 2 minggu jadi Bapak tidak bisa ngasih uang km dlu ya', ucapnya. Dilihatnya Bapaknya itu, sudah tua, penuh dengan kuratan-kuratan. Gadis itu tersenyum 'iya pak, ga apa-apa kok'.
Kesabaran orang memang ada batasnya. Bapak yang kesal karena uang gaji yang tidak sesuai dengan apa yang ia kerjakan. Ia pergi dari rumah kakaknya itu, pergi menuju rumah saudaranya yang 1 lg. Untungnya saat itu keluarganya masih menerimanya. Lagi-lagi hati sang gadis teriris, menahan nangis melihat apa yang telah mereka lakukan! Di rumah saudaranya Bapak dipercayakan untuk menjaga pertenakan sang kakak. Tanpa upah ataupun imbalan apapun, imbalannya hanya sebuah tempat untuk Bapak tidur dan berlindung.
Ya Tuhan, sabarkanlah hati Bapak, aku tau mungkin Bapak telah jauh dariMu tp tolong jangan engkau biarkan menderita seperti itu, di injak-injak seperti itu! Bapak aku berjanji, kelak jika aku telah berhasil akan ku bawa kau ke rumahku agar mereka tak lagi memamandangmu dengan sebelah mata!, ucap gadis itu sambil menangis!









Kisah nyata tentang seorang Bapak memperjuangkan hidupnya untuk anaknya yang sangat ia cintai!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar