Powered By Blogger

Rabu, 20 Juli 2011

Itu Semua Murni Salahku

Ya, ini semua salahku yang tak jujur padanya, yang menutupi semuanya dari dirinya yang ternyata memiliki feeling yang kuat!
Berawal dari kejadian itu, disaat aku pergi dengan seorang laki-laki tanpa memberi tahu dia sebelumnya. Awalnya saat dia bertanya dengan siapa aku pergi, aku hanya bilang aku pergi dengan teman ku saja. Lambat laun, entah apa yang membuatnya ragu, dia menegaskan padaku bahwa jangan pernah berbohong dan membiarkan dia tau kebenerannya dari mulut orang lain, hati getar aku ragu untuk berbohong kepadanya namun semua sudah terlanjur, dengan pasti aku tetap bilang bahwa saat itu aku pergi dengan teman ku bukan dengan siapa-siapa.
Seiring berjalannya waktu kami berdua bertengkar hebat, semua keburukan waktu lalu terungkit kembali, dia menyinggung kembali masalah itu, masalah dengan siapa aku pergi! Dengan pelan dan pasti, dia menanyakan lagi dengan siapa aku pergi? Dan sekali lagi aku katakan padanya bahwa aku pergi hanya dengan teman. 'Iya aku tau temen km tp bukan sekedar teman kan', katanya. 'Aku udah tau semua tapi aku mau denger langsung dari mulut kamu', lanjutnya. Aku diam, apa maksudnya sudah tau semua, tau dari mana dia?? Aku diam, entah harus apa yang aku katakan. 'Kenapa diem? Aku cm mau denger langsung dari km!'
Akhirnya, akhirnya aku mengatakan semuanya sejujur-jujurnya, aku mengakui semuanya bahwa benar saat itu aku pergi dengan laki-laki yang mungkin saat ini akan menjadi seseorang yang dia benci.
Suaranya bergetar, aku tau dia menahan nangis. Akupun menangis, meminta maaf karna telah membohongi dan membodohi dia. Dia menangis, aku bisa mendengar dengan jelas isak tangisnya, itu kedua kalinya aku mendengar dia menangis. Sungguh apa yang telah aku lakukan! Aku sangat menyesal. Semua selesai, dia memberi keputusan bahwa kita untuk sementara sendiri-sendiri dulu, aku kaget namun aku terima keputusannya meski aku sendiri tak yakin aku bisa tanpa dia.
Kejadian ini tak bertahan lama, aku tetap menyakinkan dia bahwa aku sangat menyesal dan aku tak sanggup untuk menjalani keputusannya itu. Tepat 5 hari setelah kejadian itu, aku nyaris menyerah karena sikapnya tp disaat aku mulai memutuskan untuk menjauh darinya, dia menelponku, tak banyak obrolan antara kami, yang ada hanya lantunan lagu yang mungkin mewakili perasaannya. Aku terhenyut mendengar lirik demi lirik lagu yang aku dengarkan, betapa sakitnya yang ia rasakan, apa yang telah aku beri padanya setelah apa yang sudah ia lakukan padaku, aku menangis, tak berapa lama kemudian aku mendengar isakan dari suaranya, ya dia menangis lagi untuk sekian kalinya untukku!
Tepat saat itu, dia sendiri yang mengatakan bahwa ia pun tak sanggup jauh dari meski dia kecewa atas sikapku. Aku tersenyum! 'Makasih yah, aku akan jaga kepercayaan kamu kali ini!!'

Tidak ada komentar:

Posting Komentar