Dear Andre, kamu tau aku, kamu tau bagaimana kondisi keluarga aku, bagaimana minimnya aku mendapatkan kasih sayang dari seorang laki-laki semenjak kepergian kakek bahkan semenjak kepergian papa dari rumah! Selama ini aku selalu mencari-cari dimana sosok mereka, dari semuanya yang selama ini berstatus pacar aku tidak pernah dari mereka memiliki sifat diantara kakek maupun papa, tapi entah setelah mengenal kamu lebih dalam aku mulai menenukan 1 dari sifa keduanya, aku merasa mereka berdua selalu ada di dekat aku. Kamu bisa memanjakan aku seperti kakek dulu, kamu bisa memarahi aku seperti papa dulu, kamu bisa membimbingku seperti mereka berdua!
Dear Mama, kejadian itu masih melekat di benakku. Bukan maksud untuk menyalahkanmu mama tapi aku yakin itu keputusan yang tepat untuk mama. Tapi tanpa mengurangi rasa sayangku padamu, aku masih belum bisa memanggil dia yang berstatus sebagai 'ayah' dengan sebutan itu! Dan maafkan aku yang terlalu gengsi untuk meminta maaf dan mengatakan bahwa Ajeng sayang Mama!
Dear Papa, terima kasih atas semua perhatiannya selama ini, meski sudah tidak 1 atap lagi papa tetap yang terhebat! Maafkan anakmu ini yang tidak bisa menghargai semua pemberianmu dan tidak bisa menemanimu selama ini dan tetap membiarkanmu sendiri tanpa ada pendamping!
Dear Kakek, kakek yang terhebat! Ajeng selalu berharap suatu saat nanti bisa dapet pendamping seperti kakek!
Dear Nenek, setelah kepergian kakek entah kenapa nenek seakan tidak punya semangat untuk hidup lagi, sekarang engkau rapuh, rentan dan lemah. Maaf Ajeng tidak selalu bisa ada di sampingmu!
Semoga Allah melindungi dan menjaga kalian semua!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar