Powered By Blogger

Senin, 30 Mei 2011

sifat itu susah untuk dihilangkan!!

pencemburu beraaaaaaat! sifat yang sudah mendarah daging di gue ketika gue benar-benar menyayangi sesorang! mungkin akan menyusahkan bagi dia karena terkadang sifat itu jadi sesuatu yang merisihkan bagi dia, ya siapapun wanita yang dekat denganya PASTI akan gue cemburui, mungkin itu yang membuat dia risih. bukan cm dia, bhakan gue sendiripun risih dengan sifat gue ini, risih karena gue selalu dalam ketakutan yang luar biasa ketika dia jalan dengan wanita lain. sekuat tenaga gue coba untuk menghilangkan rasa itu tp lagi-lagi aku tidak bisa mengontrol rasa itu dan lagi-lagi dia mencoba bersabar untuk menghadapi aku.
akupun sadar, sifat ini mungkin akan jadi bumerang bagiku suatu saat nanti. mungkin dia akan meninggalkanku karena sudah tak tahan lagi dengan aku yang terus-terusan seperti ini.

Minggu, 29 Mei 2011

kesalahanku padanya (part 2)

Adi, laki-laki yang saat ini menjadi kekasihku. Dia seorang yang baik, meski terkadang kebaikannya itulah yang membuatku sakit hati. Tapi sekarang, akulah yang membuatnya sakit hati, mungkin merasa terkhianati.
Bobi, dia teman dari temanku SMA, aku di kenalkan padanya saat aku dan Adi sempat putus. Awalnya aku menerima itu karena hanya untuk menghilangkan rasa sepi dan tidak sedikitpun terlintas untuk serius. Bobi anak yang baik dan cukup perhatian. Mungkin keadaan yang mengharuskan aku meminta bantuan padanya. Saat itu kondisiku tidak memungkinkan mengendarai motor sendiri, karena kakiku yang masih sakit dan dia menawarkan untuk mengantarku ke kampus, aku terima karena memang saat itu aku harus masuk kampus tapi dari sinilah awal mula kedekatan itu. Tidak sampai disitu, kedekatanku padanya semakin jadi, kami sering smsan. Karena mungkin aku merasa berhak untuk menceritakan, akhirnya aku menceritak perkenalanku pada Bobi ke Adi dengan maksud agar dia siapa yang sedang dekat padaku sekarang. Responnya sangat dingin, bahkan seperti tidak perduli. Tapi aku senang karena itu menunjukan bahwa dia masih sayang kepadaku. Akupun menceritak tentang Adi ke Bobi.
Selang beberapa minggu aku kenal Bobi, dia menyatakan perasaan sukanya padaku, aku kaget karena ini terlalu cepat dan dia sendiri tau bahwa aku masih menyayangi Adi. Aku tau mungkin memang dia yang bisa aku andalkan tp aku tidak bisa memilih dia karena aku tau suatu saat nanti aku pasti akan menyakiti dia.
Semua memang salahku, sejak saat itu aku berusaha untuk menjaga jarak pada Bobi. Hingga pada akhirnya, Adi menaruh curiga padaku, dia merasa aku berubah. Kamipun bertengkar hebat, yang membuatku menangis adalah kalimatnya 'kamu yang sekarang bukan km yg dlu, dlu km ga pernah deket sm cwo, anti bgt. Aku kangen km yg dlu', membaca kalimat itu hatiku sakit! Mulai saat itu aku bertekad untuk tidaaak berhubungan lagi dengan Bobi demi menjaga hubunganku dengan Adi, karena aku benar-benar menyayanginya!!

kesalahanku padanya (part 1)

Dulu, saat duduk di bangku SMA aku mendapatkan seorang pacar yang sangaaaaaaaaaaaaat setiaa saking setianya dia bahkan tidak pernah berhubungan dengan wanita kecuali teman-teman sekolah, aku bersyukur karena aku tidak perlu repot-repot menaruh curiga padanya karena aku sepenuhnya percaya tp lambat laun aku merasa jenuh akan hubunganku yang lurus-lurus saja, tidak ada konflik sama sekali. Saat titik kejenuhanku memuncak, dia (mantan pacarku) kembali lagi mengisi hari-hariku, aku tau ini salah tp aku tetap saja menjalin hubungan di belakang pacarku. Salahku yang terlalu menganggap serius ucapan-ucapannya, akupun mulai goyah, perasaan-perasaan yang dulu tiba-tiba muncul kembali. Kebimbangan melandaku, aku bingung, aku takut untuk mengambil keputusan. Sampai pada akhirnya pacarku tau bahwa aku masih memiliki perasaan terhadap mantan kekasihku itu, dan ia memutuskan untuk merelakanku untuknya. Sebuah keputusan yang menyakitkan tapi akan lebih jika aku terus-terusan menyakiti dia.
Hubungan yang semula aku anggap akan bahagia ternyata sirna, dia, dia yang aku pilih berubah menjadi seseorang yang sangat tidak perduli, entah aku yang kurang mengerti dia atau memang dia yang seperti itu. Semua pengorbananku seakan terbuang sia-sia. Hubunganku dengan akhirnya putus di tengah jalan, karena aku tak sanggup bertahan dengan sikapnya yang begitu tidak perduli padaku.

pengertian

Hmm jadi perempuan yang pengertian itu ternyata ga gampang! Susaaaaah dan harus butuh kesabaran yang ekstra!
Sudah 2 hari belakangan ini dia menon-aktifkan handphone-nya karena ada temannya yang terus-terusan sms dan telpon dia, akhirnya dia memutuskan untuk mematikan handphone-nya sementara. Ku pikir hanya beberapa jam tp ternyata hampir seharian dia mematikan handphone-nya, jujur baru kali ini kita berdua benar-benar jarang smsan, dan yaaa harus aku akui aku kangeeeeeen!! Memang sih dia masih sempat untuk menelponku, aku hargai usahanya itu tp jujur sampai kapan harus begini???
Tapi aku tidak boleh egois memikirkan kepentinganku sendiri, aku harus bisa mengerti posisi dia sekarang, aku percaya kamu disana baik-baik saja, meski hati ini tak bisa berbohong aku khawatir dan sangaaat merindukanmu!!
Aaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhh :'(