Dulu, saat duduk di bangku SMA aku mendapatkan seorang pacar yang sangaaaaaaaaaaaaat setiaa saking setianya dia bahkan tidak pernah berhubungan dengan wanita kecuali teman-teman sekolah, aku bersyukur karena aku tidak perlu repot-repot menaruh curiga padanya karena aku sepenuhnya percaya tp lambat laun aku merasa jenuh akan hubunganku yang lurus-lurus saja, tidak ada konflik sama sekali. Saat titik kejenuhanku memuncak, dia (mantan pacarku) kembali lagi mengisi hari-hariku, aku tau ini salah tp aku tetap saja menjalin hubungan di belakang pacarku. Salahku yang terlalu menganggap serius ucapan-ucapannya, akupun mulai goyah, perasaan-perasaan yang dulu tiba-tiba muncul kembali. Kebimbangan melandaku, aku bingung, aku takut untuk mengambil keputusan. Sampai pada akhirnya pacarku tau bahwa aku masih memiliki perasaan terhadap mantan kekasihku itu, dan ia memutuskan untuk merelakanku untuknya. Sebuah keputusan yang menyakitkan tapi akan lebih jika aku terus-terusan menyakiti dia.
Hubungan yang semula aku anggap akan bahagia ternyata sirna, dia, dia yang aku pilih berubah menjadi seseorang yang sangat tidak perduli, entah aku yang kurang mengerti dia atau memang dia yang seperti itu. Semua pengorbananku seakan terbuang sia-sia. Hubunganku dengan akhirnya putus di tengah jalan, karena aku tak sanggup bertahan dengan sikapnya yang begitu tidak perduli padaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar