Powered By Blogger

Rabu, 22 Agustus 2012

lelah


Sadarilah rasa itu kembali hadir, rasa lelah akan menantimu. Bukan lelah mencintaimu. Sampai kapan kau gantungkan rasa ini, perasaan ini dan diri ini. Sampai kapan kau bertahan disana. Di tempat yang sulit aku kunjungin.
Bukan maksud untuk memojokkanmu dalam situasi ini, karena aku tau kamu pun tak ingin berada jauh dariku. Memang ini masalah waktu, hanya waktu yang menjawab keraguan dan kerinduan yang ada. Namun waktu juga yang dapat mengikis dan membuat hati ini terlalu lelah menanti kehadiranmu.
Tak bisakah kau lakukan sesuatu yang dapat membuatku merasa terobati dari rindu yang semakin membunuhku. Tak bisakah dari seluruh waktumu kau luangkan untuk pulang, walau sebentar.
Apa yang harus ku lakukan ketika rasa lelah itu menyergapku? Haruskah kita mengakhiri lagi hubungan yang sudah lama terjalin? Atau apa? Katakan padaku!
Apa rasa lelah itu juga pernah menghampirimu?

Apa kamu merasa akhir-akhir ini aku berubah padamu? Lebih dingin. Aku tidak tau harus bagaimana lagi menyampaikannya padamu. Temui aku sebelum semua rasa yang ku miliki untukmu berubah menjadi jenuh, karena aku sendiri tak bisa menjaminnya apa aku masih bisa untuk tetap menantimu, disini.

Ku harap kau masih bisa mengerti perasaan ini. Mungkin aku tak bisa sekuat kamu yang mampu menahan rasa itu. Mulanya ku pikir ku sanggup tapi nyatanya aku tidak sekuat itu.

Namun jika kau sendiri tidak tau kapan kau pulang, mungkin lebih baik jika kita mengakhiri semua ini karna aku takut semua ini akan menjadi sia-sia. Penantian, kesetiaan, dan kesabaran kita, ku takut semua itu terbuang percuma hanya karena ketidakpastian.

Jika suatu saat nanti kamu pulang dengan perasaan yang sama, datanglah dan temui aku, minta kembali perasaan yang dulu pernah ku simpan untukmu karna mungkin pada saat itu masih tersimpan rapi di hati ini.

Dan aku minta maaf padamu, karna telah mengingkari janji untuk tetap menantimu, selama apapun itu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar