14 September 2010
Bisa di bilang saat itu adalah hari yang membahagiakan, dia memberi kabar baik untukku, meski aku tau itu menyedihkan baginya. Dia putus dengan kekasihnya di Bogor, namun aku tidak langsung melihatkan respon bahagia itu, aku turut bersimpati. Oh ya, beberapa hari sebelumnya, ada seorang temannya mengirimku sebuah pesan. 'Lo cwenya adi yah?', 'kenapa emng?', 'gpp, lo tau nggak si adi punya cwe dsni?', 'masa sih? Trus knpa?', 'lo mau gtu di duain sm dia?', 'urusannya sm lo apa?' Bla bla bla bla, intinya temannya itu memberitahuku bahwa dsna adi punya pacar, aku hampir termakan oleh perkataannya namun toh itu jg tidak berpengaruh padaku karena pd saat itu kami hanya teman. Selang beberapa jam, dia sms aku lg lalu ak menceritakan kejadian sebelumnya, dia bilang temannya itu jg sms ke putri (pacarnya) dan pacarnya marah2 dan menuduh klo dia benar2 selingkuh dsna. Aku hanya bisa bilang pdanya, nnti saja jelasin semua itu krna skrg percuma dia lg emosi. Dia menuruti saranku. Yaah selang beberapa hari andre sms aku memberi kabar kalo dia sudah putus, pacarnya emosi dan termakan oleh kata2 temannya itu. Andre kesal krna pacarnya lebih percaya sms itu drpd dia, aku lebih memilih diam. Semenjak kejadian itu aku dan dia semakin sering berhubungan via sms. Tepat tanggal 14 September 2010 dia memintaku untuk balikan, aku sempat ragu krna aku takut dia hanya menjadikan ku pelampiasan setelah ia putus, namun ia coba untuk menyakinkanku bahwa dia benar-benar serius denganku, dan aku tau jika menolaknya aku pasti menyesal karena saat itu aku mulai mempunyai perasaan, walaupun di hatiku masih terselip keraguan bahwa dia sudah melupakan mantan pacarnya tersebut, namun aku yakin aku bisa menghapus semua perasaannya itu. Aku tau menjalin hubungan jarak jauh itu tidak mudah, perlu kesabaran dan kepercayaan penuh. Aku akui, jika aku sudah menyayangi seseorang, aku bisa berubah menjadi seorang yang pencemburu berat. Pertengkaran demi pertengkaran terjadi pada kami berdua dan hampir dengan masalah yang sama, ia dekat dengan 'wanita' dan aku cemburu namun dia selalu berhasil meyakinkanku bahwa dia tidak ada perasaan sedikitpun.
Namun suatu hari aku di buat kaget dengan pernyataan dia, dia bilang bahwa dia memiliki perasaan dengan teman wanitanya, sakit! Feelingku saat itu benar, aku hampir menyerah setelah mengetahui kenyataan itu. Aku marah! Tp aku hargai keberanian dia mengakui itu di depanku. Aku marah pada gadis itu, sekaligus kagum padanya karena telah berhasil merebut hati adi. Namun lagi-lagi adi berhasil meyakinkanku bahwa dia tetap memilih aku! Saat itu aku memaafkan dia.
Semua pertengkaran-pertengkaran itu aku anggap hanya sebagai bumbu agar hubunganku dan dia tidak terlalu membosankan. Aku harap dialah yang bisa menjadi imamku kelak!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar